Peranan Medsos dalam Partisipasi Generasi Z dalam Menghadapi Pemilu 2024

Oleh: Habib Fahreza
(Mahasiswa Departemen Ilmu Politik Universitas Andalas)

Media sosial merupakan sarana yang disimpulkan bahwa media sosial adalah sarana yang merupakan medium berbasis teknologi internet (media online) yang memungkinkan seseorang dapat berinteraksi sosial, berkomunikasi dan bekerjasama, serta berbagi dengan orang lainnya. Selain itu, penggunanya dengan mudah berpartisipasi di dalamnya, berbagi dan menciptakan pesan.

Media Sosial diibaratkan sebagai pisau bermata dua, selain berfungsi sebagai sarana yang dapat membawa dampak positif namun di sisi lain juga dapat membawa dampak negatif. Di zaman Globalisasi saat ini, Media Sosial mempunyai peranan penting dalam keberlangsungan hidup yang dapat menciptakan suatu fenomena dalam kehidupan bermasyarakat. Pemanfaatan media sosial juga dapat meningkatkan Partisipasi Politik.

Akan tetapi, seperti metafora yang disinggung di atas, Media Sosial juga dapat memengaruhi Partisipasi Generasi Z dalam Pemilu 2024, dimana Media Sosial juga dapat menggiring opini yang membuat Partisipasi generasi Z menurun yang dapat mengakibatkan sikap apatis.

Salah seorang politisi, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menilai generasi Z sesungguhnya bukan apatis. Namun, mereka bisa menjadi apatis kalau misal apa yang mereka sampaikan itu tidak didengar, akhirnya menjadi frustasi. Yang akan mengakibatkan penurunan partisipasi politik dalam pemilu dikarenakan kekecewaan mereka.

Pendapat yang disampaikan wakil ketua umum tersebut ada benarnya dimana pada realitasnya aspirasi yang disuarakan oleh generasi Z tidak didengar oleh kalangan atas. Lebih lanjut, untuk mengantisipasi sikap apatis pemilih pemula generasi Z adalah menyediakan akses atau fasilitas-fasilitas yang memadai kepada pemuda-pemuda untuk mendukung kegiatan politik, diantaranya memberikan Pendidikan atau sosialiasi politik tentang pemilu 2024 mendatang.

Pemilu adalah jantung Demokrasi yang bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan Rakyat. Oleh sebab itu generasi ini memainkan peranan penting untuk mewujudkan Demokrasi. Salah satu bentuk partisipasi yakni, memilih tokoh/figur pemimpin yang mampu membawa perubahan untuk kedepannya. Pemilih pemula pada generasi Z dikonotasikan dengan pemilih minim pengalaman, labil dan miskin pengetahuan politik sehingga tidak punya acuan pasti dalam menentukan pilihan politik. Memilah dan memilih bukanlah hal yang mudah bagi pemilih pemula. Pemilih pemula kebanyakan yang berpartisipasi merupakan dari golongan pelajar, mahasiswa dan pekerja muda.

Baca Juga :  Sengketa Informasi Publik Tahun 2022 Terbanyak di Tanah Datar, Pertanda Apa?

Berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) yang telah ditetapkan KPU, jumlah pemilihan generasi Z mencapai 46.800.161 atau 22,85 persen. Generasi ini memiliki pengaruh tersendiri dalam pemilu karena jumlahnya yang cukup banyak menyumbang suara di Pemilu 2024 nantinya. Dibandingkan kelompok generasi sebelumnya, kelompok ini termasuk generasi yang sangat muda dan up to date terhadap informasi yang tersebar di media sosial dan internet. Dikarenakan generasi ini disebut generasi yang amat melek dengan teknologi digital, dan telah hidup berdampingan bersama kemajuaan teknologi informasi dan internet.

Dengan kondisi ini kita haruslah dapat mengoptimalkan pemanfaatan media sosial semaksimal mungkin untuk menjalankan Pemilu mendatang. Terdapat Upaya yang bisa dilakukan dari segi Pemerintah yaitu menggencarkan program sosialisasi dan Pendidikan politik dengan program ini. Generasi Z dibina untuk memiliki kemampuan menyaring informasi terkait politik di media sosial agar dapat memahami situasi dan kondisi politik saat ini.

Oleh karena itu, media sosial memainkan peran penting untuk menyalurkan sosialisasi dan Pendidikan politik. Media sosial juga dapat digunakan untuk berinteraksi dengan publik dan menyampaikan gagasan yang akan meciptakan ruang diskusi di dalam dunia maya bagi pengguna internet terutama generasi Z. Akan tetapi, realitas yang ditemui menjelang pemilu, media seringkali hanya menyuguhkan seputar calon presiden, hasil survey, dan iklan politik yang menjadikan Media sosial sebagai ajang kampanye, eraih simpati publik, mendongkrak popularitas, dan dukungan.

Sangat disayangkan sekali jika Generasi Z dengan jumlah yang banyak, hanya dimanfaatkan saja tanpa mengetahui realitas dalam pelaksanaan pemilu 2024. Untuk itu mengingat Pesta Politik diselanggarakan tahun depan, sangat penting rasanya untuk menekankan kembali kepada Generasi Z agar menambah wawasan tentang dunia politik karena masa depan negara ini ada di tangan kita. Kitalah yang menentukan takdir Ibu Pertiwi kedepannya dengan cara berpartisipasi dan menciptakan lembaran Sejarah baru dalam Pemilu 2024. (*)

Print Friendly, PDF & Email