Menuju Pemilu yang Bersih dan Demokratis: Bagaimana Peran Masyarakat Mewujudkannya?

Oleh; Nazwa Artiwi (Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Andalas Padang)

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa negara Indonesia merupakan negara yang demokrasi, dimana kekuasan yang tertinggi dipegang oleh rakyat. Hal ini mengandung makna bahwa pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan tidak lama lagi negara Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi, yang dimana tepatnya pada tanggal 14 Februari 2024 akan diadakannya pemilihan umum serentak. Kita sebagai rakyat Indonesia memiliki peran yang sangat perpengaruh dalam kesuksesaan pemilu 2024 mendatang, kitalah yang menetukan nasib negara selanjutnya dan pilihan itu ada ditangan kita.

Partisipasi dalam politik merupakan suatu kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Sebagai defenisi umum partisipasi menurut Huneryear dan Heoman dalam Siti Irene Astuti D. (2009: 32) adalah sebagai keterlibatan mental dan emosional dalam situasi kelompok yang mendorongnya memberi sumbangan terhadap tujuan kelompok serta membagi tanggung jawab bersama mereka.

Setiap perhelatan demokrasi atau pemilihan umum yang diselenggarankan oleh Negara memiliki dampak yang sangat kuat dalam perkembangan kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar setiap rakyat memiliki jiwa pertisipasi politik yang tinggi para elit harus memberikan pendidikan politik pada setiap rakyat Indonesia tanpa adanya pengecualian, mulai dari pemilih pemula hingga level partisipasi, dengan diberikannya pendidikan politik kepada rakyat. Ini akan membuat kesadaran demokrasi yang sangat tinggi, dibandingkan kesadaran rakyat yang tidak diberikan pendidikan politik.

Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pemilihan umum, menunjukan semakin kuatnya tatanan demokrasi dalam sebuah negara. Demokrasi menghendaki adanya keterlibatan rakyat dalam setiap penyelenggaran yang dilakukan negara. Rakyat diposisikan sebagai aktor penting dalam tatanan demokrasi, maka dari pada itu kita sebagai aktor penting harus berhati-hati dalam pemilihan pemerintah selanjutnya, dan untuk nasib negara selanjutnya.

Baca Juga :  Atlet BKI Tanah Datar Raih Dua Emas pada FORNAS ke-7 di Bandung

Kita harus bijak dalam proses pemilihan umum untuk menentukan pemimpin, dengan ini demokrasi yang ada di Negara Indonesia akan semakin membaik. Jangan sampai tergoda dengan para elit yang ingin menukarkan hak kita, dengan barang yang ditawarkannya. Yang kerap kita kenal sebagai serangan fajar. Serangan fajar sendiri adalah pemberian uang, barang, jasa atau materi lainnya saat kampanye menjelang pemilihan umum.

“Serangan Fajar” merupakan istilah populer dari politik uang. Berdasarkan Pasal 515 dan Pasal 523 ayat 1-3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan Pasal 187 A ayat 1 dan 2 UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada bahwa bentuk serangan fajar tidak terbatas pada uang. Kita harus sangat berhati-hati dengan serangan fajar ini kerena menimbulkan dampak- dampak yang sangat buruk bagi rakyat Indonesia, yakni kerugian selama lima tahun atau selama masa jabatan pemberi serangan fajar berlangsung. Karena janji-janji manis politik belum tentu dapat dipenuhi jika pemberi serangan fajar hanya memikirkan kepentingan diri dan kelompoknya sendiri.

Dan serangan fajar menjadi salah satu pendorong terjadinya korupsi karena pihak pemberi akan melakukan berbagai cara yang melanggar aturan, termasuk melakukan korupsi demi untuk mengembalikan modal (uang) yang dibagi-bagikan saat serangan fajar di masa kampanye. Dan jangan sampai melakukan golput, karena dengan melakukannya golput sama saja seperti kita tidak peduli dengan nasib kehidupan negara selanjutnya, dan kehidupan anak cucu dimasa depan.

Dampak yang ditimbulkan dari golpot yakni menimbulkan gerakan radikal, dapat memudarkan demokrasi, dapat merugikan negara, adanya potensi manipulasi suara, dan tidak mendukungnya program pemerintah. Terkhusus pada pemilih pemula harus sangat behati-hati dalam menentukan pilihan untuk pemimpin selanjutnya. Dengan mencari tahu informasi dan rekam jejak para kandidat, aktif mengikuti perkembangan informasi soal pemilihan umum, jangan golput.

Dengan peran partisipasi rakyat yang tinggi menjadikan salah satu ciri demokrasi yang baik. Jika demokrasi baik di negara Indonesia maka akan terjadinya peningkatan partisipasi politik masyarakat, terjaminya hak asasi manusia, terwujudnya keadilan dan kesetaraan, terjaminnya kebebasan pers, terwujunya sistem perwakilan yang efektif, dan terjaminnya supremasi hukum.

Ket foto/gambar: logo pemilu 2024 yang diakses dari google free access

Print Friendly, PDF & Email