Opini oleh: I.M. Basa. Pendiri Lembaga Kajian Politik dan Survey “Studia Politika”
Setelah dua tahun berdiri dan memiliki perizinan lengkap, Lembaga Kajian Politik dan Survey Studia Politika yang kami dirikan bersama kawan kawan sudah melakukan beberapa kajian dan survey untuk kepentingan politik. Tidak perlu kami sebutkan satu persatu siapa saja yang sudah kami survey dan yang akan kami dampingi dan kami konsultani nanti untuk pileg th 2024.
Namun sebuah analisa berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, khusus untuk kecamatan Pariangan, kami menemukan beberapa kesimpulan yang layak untuk dipublikasikan. Berikut beberapa kesimpulan dan analisa yang bisa kita jadikan pedoman bersama.
1) Dengan jumlah DPT sekitar 17.000 an, kursi DPRD dari kecamatan Pariangan pada pileg th 2019 hanya satu kursi yaitu Saidani, SP dari partai PKS. Padahal caleg dari kec. Pariangan cukup banyak juga dan dar partai yang berbeda. Kondisi ini bak kata pepatah orang Minang, Gadang suok indak manganyang.
2) pada pileg periode sebelumnya, anggota DPRD dari kec. Pariangan pernah memiliki empat kursi dari partai yang berbeda beda. Ada dari Golkar, Nasdem, PDIP dan PKS.
3) pemilih di kec. Pariangan secara umum masih berbasis komunal: jorong, suku, kekerabatan dan pertalian adat. Tidak ada basis partai yang fanatik kecuali hanya secuil saja.
4) figur dan tokoh: kini seolah olah kec. Pariangan Kehilangan Tokoh dan regenerasi untuk diusung ke DPRD pada pileg 2024 nanti. Kalau sebatas peminat, calon dadakan, tokoh karbitan dsb sudah mulai bermunculan. Tapi, akankah mereka akan menjadi “pelengkap dan pengembira” lagi pada pileg th 2024 nanti?
5) tingkat partisipasi pemilih di kec. Pariangan cukup rehdah. Tidak sampai pada angka 60%. Persoalan inipun perlu dikaji. KPU pun harus dituntut melakukan sosialisasi pemilih agar partisipasi masyarakat meningkat.
Sebagai masyarakat kec. Pariangan, kita seharusnya kembali memperoleh kejayaan kita di DPRD seperti periode 2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019. Setidaknya diperoleh tiga kursi. Kalau Anggota dewan banyak, dana pokir nya juga ikut bertambah untuk kemajuan nagari yang ada di kec. Pariangan.
Untuk pileg tahun 2024 nanti, Saidani, SP kemungkinan besar akan ikut lagi maju ke DPRD Tanah Datar pada dapil 3 ini. Meski sudah tiga periode, kalau ia masih layak, patut kita dukung jika tak ingin kec. Pariangan Kehilangan kursi nantinya.
Yang harus kita cari adalah pendamping Saidani di DPRD dua atau tiga orang lagi yang merupakan putra kec. Pariangan. Apapun partainya, siapapun orangnya, dan dimanapun nagarinya dari 6 nagari yang ada di kec. Pariangan.
Tak perlu berebutan hanya sekedar menjadi caleg. Perolehan suara yang hanya 200 sd 300 suara per caleg hanya terbuang sia sia. Perlu kita ukur dan kita evaluasi diri sebelum maju di pileg. Selayaknya kita berfikir kecamatan, bukan berfikir partai saja. Harga diri kecamatan Pariangan tentu ada pada masyarakat kec. Pariangan sendiri.
Mumpung pileg masih sekitar 1 tahun 6 bulan lagi, selayaknya para tokoh masyarakat di kec. Pariangan mendiskusikan persoalan ini agar tujuan memajukan masyarakat kec. Pariangan bisa tercapai. Siapa mau berinisiatif?
Kita tampung seluruh calon yang berminat dan sudah mulai bermunculan. Apakah mereka wali nagari, politisi, pengusaha, pensiunan, anak muda, perantau, pemangku adat dan berbagai profesi lainnya. Politik itu sering disebut abu abu, tapi ada matematikanya. Bukan aji mumpung!