Kapal Pesiar Era Baru Mungkinkah Berlayar?

Oleh: Muhammad Intania, SH
Sekretaris LBH Pusako

Selain banyak yang mempertanyakan tentang realisasi Bajak Gratis, netizen Tanah Datar baik di kampung halaman maupun di perantauan juga banyak yang mempertanyakan tentang realisasi Kapal Pesiar sebagaimana pernah dijadikan salah satu daya pemikat kampanye pemilihan kepala daerah Tanah Datar pada Februari 2021 yang lalu.

Di masa awal kampanye, lontaran ide kapal pesiar memang sempat menyedot perhatian pemilih dan sempat viral, sampai sampai di kadai kopi timbul friksi antara kelompok pendukung dengan kelompok yang waras.

Dari sisi marketing kampanye, diakui tim Eka Richi sukses mencuri perhatian–kalau tidak boleh disebut mengota– calon pemilih Tanah Datar. Walaupun dari sisi kajian intelektual adalah hanpir mustahil untuk dilakukan. Sampai sampai pihak yang waras secara logika menayangkan gambar kapal pesiar lintas benua ditempelkan diatas danau Singkarak.

Logika yang wajar, begitu bicara kapal pesiar, maka yang terbayang di benak publik adalah kapal pesiar antar benua yang bisa memuat ribuan penumpang sekaligus seperti: Viking Cruises, Royal Caribbean International, Harmony of The Seas, dll.

Wajar sih pihak yang waras berbuat demikian, karena tim Eka Richi pada waktu itu lambat merespon. “Padiakan se lah, nan jaleh wak curi perhatian konstituen dulu, ado nilai jua nyo, bisuak ba a ka tibo se lah, kok lai jadi manang”, mungkin begitu sebagian pandangan para tim sukses Eka Richi pada waktu itu.

Seiring waktu, walau terlambat dan terkesan malu-malu, Tim Eka Richi mengoreksi maksud kapal pesiar itu dengan menggambarkan melalui visual video bahwa yang dimaksud ternyata Perahu Kayu Pesiar seperti layaknya perahu pesiar yang ada di Danau Toba.

Baca Juga :  Pimpinan dan Komisi 1 DPRD Tanah Datar Konsultasi ke PMD Provinsi terkait Perda

Disinilah sepertinya letak kurang menguasai komunikasi publik yang dilakukan Tim Eka Richi pada waktu itu. Entah kurang persiapan, atau entah kurang melibatkan orang orang yang berkompeten, atau karena kurangnya pertemuan konsolidasi dan review selama periode kampanye berlangsung. Engga percaya? Cek saja kapan program-program tersebut disepakati tim. Bandingkan dengan usulan ide visi misi saat diajukan ke KPU.

Ya sudahlah, masa kampanye sudah berlalu. Sekarang Eka Richi sudah terpilih memimpin Kabupaten Tanah Datar, maka wajib bagi semua anak nagari untuk mendukung realisasi visi misi program Era Baru tersebut.

Anggap saja ulasan saya di atas sebagai intro tulisan ini saja.

Biar kita fokus, maka ulasan kali ini kita bahas tentang PERAHU PESIAR, bukan Kapal Pesiar. Kalau kapal pesiar, sudah pasti tidak mungkin. Karena tonase / bobot kapal pesiar tidak memungkinkan diadakan, apalagi kalau ditinjau dari sisi kelayakan, sisi ekonomis, sisi keamanan, dll.

Kajian saya, Perahu Pesiar memungkinkan untuk direalisasikan di Danau Singkarak. Pertimbangannya seperti ini:

  1. Perahu Pesiar bisa dirakit di Danau Singkarak setelah dibuat di luar daerah (knock down system) atau bisa juga mendatangkan para ahli pembuat kapal kayu phinisi dan mengolah kayu yang cocok untuk perahu kayu di sekitar Sumpur & Malalo.
  2. Tonasenya bisa untuk skala medium dengan kapasitas maksimal 20 – 50 orang menjelajahi area Ombilin, Batu Taba, Sumpur, dan Malalo. Rute terjauh bisa ke Dermaga Singkarak (wilayah Kab. Solok)
  3. Konsepnya adalah: pertama, Perahu pesiar sekali putar (round trip) antar 2 dermaga. Misalnya rute Batu Taba – Sumpur – Batu Taba, atau Ombilin – Malalo – Ombilin. Kedua, bisa sekali putar menyusuri pinggiran danau dari dermaga awal dan kembali ke dermaga awal (tanpa singgah).Tentu saja konsep di atas tidak boleh mematikan potensi sewa perahu anak nagari tempatan. Oleh karena itu, dibuatlah konsep eksklusif dengan harga tiket medium.
Baca Juga :  Pilkada Tanah Datar "Selesai" Jika?

Untuk tiket medium itu, maka perlu disediakan fasilitas pendukung seperti disediakan snack, makan siang / makan sore di kapal, dan minuman khas, fasilitas karaoke, toilet, wifi, dll.
(jangan pula ada asongan di dalam kapal eh perahu, hehehe.)

Bisa juga dibuat paket group, dan paket sore atau paket pesiar malam hari. paket wedding, pre wedding, paket mancing eksklusif, dll. Sinkronkan dengan konsep pariwisata Tanah Datar dan sinkronkan dengan kemajuan digitalisasi, dll.

Dari realisasi di atas, maka banyak dampak positif yang diperoleh bagi anak nagari tempatan, misal: maraknya UMKM pendukung, terbukanya lapangan kerja baru formal dan informal, ekonomi semakin tumbuh dan semarak, akses semakin mudah, dll.

Iyo… iyo… konsepnyo rancak, tapi mano pitih pambuek bisnis perahu pesiar tu? Lah lapan bulan Era Baru ko alun juo tacium baun nyo lai,” ujar Mak Kudun bernada pesimis.

Baiklah, sebaiknya pertanyaan itu dijawab oleh bekas timses Eka Richi atau Pemkab Tanah Datar yang berkompeten. Tapi tak apalah saya yang jawab, soalnya mereka sepertinya masih alun pede menjawabnya secara resmi, hehehe.

Biaya perencanaan dan pra sarana awal berupa dermaga bisa dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Datar karena sudah masuk dalam program unggulan Pemerintah Era Baru yang sifatnya wajib untuk didukung oleh Anggota DPRD berupa pengesahan anggaran, dan dari para stake holder lainnya.

Biaya realisasi dan operasional rutin bisa diajak kerjasama dengan swasta (jika pemerintah tidak mampu mengelola sendiri secara profesional melalui Perusda), oleh karena itu perlu kerjasama dengan pihak ketiga. Jangan alergi atau anti investor.

Jadi, Program Unggulan Era Baru yang menyedot perhatian publik belum ada yang jalan. Bajak Gratis dijanjikan th 2022. Kapal Pesiar belum berlayar. Pabrik karet? Kabur. 1000 lapangan kerja baru? Antahlah.

Baca Juga :  Pacah Talua; Ranperda Inisiatif DPRD Tanah Datar Mulai Muncul

Tapi, pak Wabup lai turun juo ka mesjid, surau, rumah Tahfiz, dan organisasi pemuda” kata masyarakat.

Print Friendly, PDF & Email