Opini Oleh: Muhammad Intania, SH
(Advokat & Pengamat Sosial Politik)
Penulis jadi tertarik untuk mengulas sosok Eka Putra, SE, MM setelah membaca sebuah artikel opini yang dipublikasikan oleh media online Jurnal Minang pada 18 Agustus 2023 bertajuk: Potensi “Tiga Serangkai” Tanah Datar Kedepan: DPR RI, DPD RI dan Gubernur Sumbar” yang ditulis oleh Ahmad Rizal Caniago.
Tertarik karena ulasannya masuk akal berdasarkan argumentasi yang logis. Walau tulisan A.R. Caniago tersebut menitikberatkan kepada Eka Putra untuk maju meraih kursi Gubernur Sumbar. Hal itu bisa penulis maklumi karena 2 (dua) tokoh lain memang sudah memastikan diri untuk maju menuju kursi DPR RI dan kursi DPD RI. Sementara Eka Putra belum ada informasi untuk menuju ke kursi Gubernur Sumbar hingga saat ini.
Selain itu penulis juga tertarik ingin mengulas untuk memberikan buah pikiran penulis melalui tulisan karena komitmen penulis untuk memberikan pencerahan dan menambah literasi kepada publik Luhak Nan Tuo berbasis intelektual. Dengan demikian akan memberi paradigma baru / warna baru dalam memperkaya wawasan pembaca berbasis “otak”, bukan berbasis “otot” hanya karena sekedar militansi buta semata.
Tulisan penulis kali ini ingin memperkuat argumentasi A.R. Caniago berdasarkan perspektif penulis. Anggap saja untuk memperkaya wawasan pembaca. Namun jika ada pembaca yang tidak sependapat, sah sah saja dan dipersilahkan untuk memberikan argumentasi berbasis intelektual juga. Toh media online Jurnal Minang sangat terbuka untuk mempublikasikan buah pikiran publik Luhak Nan Tuo baik di rantau maupun di kampung halaman.
Membaca fenomena politik Tanah Datar saat ini, kita melihat Pemerintah Tanah Datar sangat banyak meraih penghargaan baik secara lokal maupun secara nasional dibawah “sentuhan tangan” / kepemimpinan Eka Putra, SE, MM. Walau demikian juga harus diakui bahwa untuk urusan antar daerah dan ke pusat terlihat masih keteteran seperti kurang terukurnya penyelesaian masalah wilayah perbatasan dengan Lipat Kain, Provinsi Riau, masalah perbatasan antara Simawang dengan /sulit /air, Kab. Solok dan yang viral saat ini tentang kesulitan Pemkab Tanah Datar untuk perbaikan jalan Provinsi yang ada di wilayah Kab. Tanah Datar serta belum terbuktinya membawa dana / investasi Pusat ke daerah Luhak Nan Tuo.
Maka melihat tantangan kedepan, sudah selayaknya Eka Putra, SE, MM yang sudah menunjukkan prestasi mengelola keuangan daerah tingkat kabupaten untuk dapat melaju membawa kepentingan masyarakat Tanah Datar di tingkat Provinsi, sehingga diharapkan penyelesaian konflik perbatasan dan perbaikan jalan Provinsi serta pembagian kue pembangunan, dll bisa lebih fokus kepada Kab. Tanah Datar nantinya.
Pertimbangan lain untuk melaju ke tingkat provinsi adalah karena karir seorang Eka Putra, SE, MM dan tanggung jawab nya kepada Kabupaten Tanah Datar. Selain itu diketahui bahwa Eka Putra, SE, MM adalah putra daerah dari Lintau. Sejarah Tanah Datar mencatat bahwa BELUM PERNAH ADA putra Lintau yang menjadi Bupati Tanah Datar 2 (dua) periode berturut turut.
Nah, sekarang tentu kita kembalikan ke Eka Putra sendiri, apakah bernyali untuk mematahkan “mitos” tidak ada Bupati Tanah Datar dari Lintau 2 kali berturut turut, atau memilih opsi yang lebih logis menuju kursi Gubernur Sumbar?
Menurut pandangan penulis, daripada harus bertempur menuju kursi Bupati Tanah Datar di periode kedua dengan konsekwensi akan melawan 2 faktor sekaligus yaitu “faktor teknis” dan “faktor non teknis” (melawan mitos), maka akan lebih taktis dan lebih cerdas untuk memilih opsi menghadapi 1 faktor teknis saja yaitu menuju kursi Gubernur Sumbar.
Selain itu, dengan fokus menuju kursi Gubernur Sumbar, maka ada “credit point” bagi Eka Putra, SE, MM untuk melakukan SUKSESI kepemimpinan daerah kepada “adik 1 rahim Era Baru” Richi Aprian, SH, MH untuk menggantikan posisi Eka Putra, SE, MM secara gentlemen. Kombinasi timbal balik dukungan Eka Putra, SE, MM kepada Richi Aprian, SH, MH akan menjadi energi luar biasa untuk mengantarkan Eka Putra, SE, MM ke kursi Gubernur Sumbar tahun 2024 dan sekaligus mengantarkan Richi Aprian, SH, MH ke kursi Bupati Tanah Datar tahun 2024.
“Hitung hitung itulah wujud harmonisasi dan tanggung jawab Kakak kepada Adik sekaligus wujud realisasi tanggung jawab moril kepada Bundo Kandung” ujar Wan Labai tersenyum simpul penuh 1.000 jalan berlobang, eh penuh 1.000 makna.
Bukankah konsep “Basamo Mako Manjadi” sudah mendarah daging di masyarakat Luhak Nan Tuo?” Kalau sudah berkomitmen serius, maka 2 kubu yang terlanjur mengkristal (kubu Eka Putra dan Kubu Richi Aprian) akan kembali melebur dalam konsep “Saciok Bak Ayam, Sadanciang Bak Basi” In Syaa Allah akan mengantarkan dua putra terbaik Tanah Datar ini menuju kursi Gubernur Sumbar dan Bupati Tanah Datar berbarengan. Aamiin.
Kesimpulan saya, Pak Eka Putra selayaknya memberanikan diri untuk maju menjadi calon gubernur Sumbar. Manfaatkan lah hasil survey yang mengatakan bahwa popularitas Eka Putra itu cukup tinggi, jika survey tsb benar. Jika tulisan ini dinilai prematur atau terlalu dini mewacanakan cagub, anggap saja ini DCS gubernur dari Tanah Datar dan DCT nya nanti setelah pemilu selesai di th 2024. Toh, sudah ada pula bupati/walikota lain yang diapungkan menjadi calon gubernur Sumbar. Masak Tanah Datar kalah? (*)