33 Orang Siswa SMA/MAN se-Tanah Datar Ikuti Pelatihan Pramuka Peduli Bencana

Tanah Datar, Jurnal Minang.com. News&Web TV. Sebanyak 33 siswa dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) se-Tanah Datar yang tergabung dalam ranting-ranting pramuka kecamatan mengikuti pelatihan Pramuka Peduli Bencana angkatan ke-7 Tahun 2022.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari, pada Jumat hingga Minggu, tanggal 16-18 Desember 2022. Dalam pelatihan tersebut peserta diberi sejumlah materi teknis terkait penanggulangan kebencanaan di darat maupun di air.

“Ada beberapa keahlian teknis yang kita kembangan untuk mereka, di hari pertama pengetahuan dasar tentang kebencanaan, kemudian di hari keduanya teknik mengelola bencana, dan di hari ketiga kita fokus pada penganggulangan bencana di air kemudian ada juga di darat,” jelas Wakil Ketua Humas Dalam dan Luar Negeri Kwarcab 0304 Gerakan Pramuka Tanah Datar, Yusrizal.

Ia berharap lewat kegiatan tersebut para peserta dapat menanamkan sikap peduli bencana di mana pun mereka berada.

“Kita berharap dari kegiatan ini, Pramuka Tanah Datar akan sangat peduli dengan bencana, karena Tanah Datar ini memang daerah bencana, mudah-mudahan mereka (peserta) di lingkungan mereka sendiri, di sekolah, dimana pun mereka berada jika terjadi bencana diharapkan mereka akan peka dengan mengembangan diri dan sikap-sikap sosialnya.

Hal senada juga disampaikan Doddy Susilo dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tanah Datar sekaligus PPTK dalam kegiatan Pramuka Peduli Bencana tersebut.

“Kegiatan ini menuntut fisik, pikiran dan sikap perilaku dalam penanggulangan bencana, pada dasarnya kami memaksa mereka (peserta) dalam keadaan bencana. Bagaimana saat terjadi bencana mereka bisa membantu walaupun kecil bantuannya, tapi diharapkan bisa membantu baik pikiran, tenaga maupun kemampuan-kemampuan individunya, itu yang kita bentuk tiga hari ini,” katanya.

Baca Juga :  Peringatan Situjuah Batua ke 73, Walikota Padang Panjang Fadly Amran Peroleh Penghargaan

Dijelaskan, pelatih dan instruktur dalam kegiatan tersebut merupakan para profesionalis dalam penanggulangan kebencanaan seperti BPBD, Palang Merah Indonesia (PMI), Gerakan Pramuka, juga relawan Pemerhati Bencana Sumatera Barat.

Salah seorang perwakilan Pemerhati Bencana Sumatera Barat menyebut kehadiran mereka dalam kegiatan tersebut sebagai relawan untuk membantu memberi pelatihan terkait water rescue atau penyelamatan saat bencana di air.

“Ini (hadir di kegiatan tersebut) merupakan peranan kami sebagai seorang relawan kebencanaan, untuk saat ini kami memberikan materi water rescue atau penyelematan di air. Namun, sebenarnya fokus kami Pemerhati Bencana Sumatera Barat tidak water rescue saja, pada umumnya semua jenis bencana. Jadi ruang geraknya bukan di water rescue ini saja,” katanya.

Haris menjelaskan Pemerihati Bencana Sumatera Barat merupakan wadah bagi para pemerhati dan yang peduli terhadap kebencanaan. Terkait keanggotaan, dirinya menyebut tidak ada struktur dan pendataan resmi dalam komunitas tersebut, Pemerhati Bencana Sumatera Barat terbuka untuk siapa saja yang memiliki jiwa kebersamaan dalam kebencanaan.

“Kami tidak menghitung berapa anggota dan berapa yang berhimpun disini, siapa yang memiliki jiwa kebersaman dalam kebencanaan itulah anggota bagi kami,” katanya.

Di kesempatan yang sama, salah seorang peserta latihan, Jeffry Giovanni dari SMAN 1 Pariangan, mengatakan kegiatan tersebut sangat menarik dan tentunya bermanfaat untuknya. Menurutnya, evakuasi korban bencana kebakaran dari lantai atas menjadi materi yang paling berkesan untuknya.

“Kita dilatih untuk disiplin, kita dilatih kerja dalam kelompok, melatih keberanian dan melatih tanggung jawab kita terhadap tim,” katanya.

Begitu juga dengan Nurdiana (MAN 2), menurutnya pelatihan penyelamatan saat kebakaran jadi materi paling bermanfaat dan mengesankan.

“Sama, karena disitu menguji nyali, dimana saya dulu takut ketinggian sekarang sudah tidak, diarahkan untuk agar tidak panik dan menguji keberanian,” ujar Nurdiana. (KD/Red.Jm)

Print Friendly, PDF & Email